Saham Global Naik Karena Beli Murah Namun COVID di China Terus Membebani

Mei 18, 2022 00:21

Saham global naik karena beli murah saat pekan trading dan investasi dibuka, tetapi kebijakan zero-COVID di China terus membebani sentimen. 

Lockdown di raksasa Asia itu telah menekan aktivitas ritel dan industri ke level terendah dalam dua tahun, yang memicu stimulus fiskal dan moneter lebih lanjut terhadap ekonomi. Pada bulan April, penjualan ritel tahunan turun sebesar 11.1 persen, sementara produksi industri tahun ke tahun turun sebesar 2.9%. 

Merosotnya tingkat pertumbuhan China dapat mempengaruhi mitra dagangnya dalam jangka pendek. AS, Uni Eropa dan Inggris semuanya adalah mitra dagang erat China. Ekonomi tersebut tengah berjuang memerangi inflasi yang tinggi dan naiknya suku bunga, ditambah dengan kesengsaraan COVID China sebagai tantangan lainnya.   

Ritel mewah di Uni Eropa mungkin terjepit karena China merupakan pusat produksi dan juga pusat penjualan utama untuk produk barang-barang mahal seperti tas, kosmetik, pakaian dan sepatu. Pembuat kendaraan seperti Tesla dan Toyota kemungkinan juga akan terkena dampak oleh lockdown ini. 

Laporan pendapatan saham hari ini 

Beberapa perusahaan besar yang terdaftar akan merilis pendapatan kuartal pertama mereka hari ini, termasuk Home Depot (HD) dan Walmart (WMT).   

Laba per saham Home Depot diperkirakan akan berada di level 3.66 USD dan harga saham dapat bergerak bergantung pada apakah investor puas dengan kinerja perusahaan itu. Laba per saham Walmart diperkirakan akan berada di 1.46 USD. Kedua perusahaan ritel tersebut menghadapi hambatan inflasi dan laporan hari ini dapat menjelaskan situasi ekonomi di AS. 

Berita trading komoditas

Harga minyak mentah spot akan memimpin berita trading komoditas hari ini. Sebelumnya ada kenaikan 10 dolar AS dalam kurun waktu 24 jam karena peristiwa geopolitik di Ukraina yang memunculkan ketegangan di pasar minyak. Selain itu. OPEC baru-baru ini mengisyaratkan niatnya untuk menjaga pasokan tetap ketat setelah ia memangkas prospek pertumbuhan dunia dan permintaan minyak. OPEC memperkirakan pertumbuhan dunia di level 3.5 persen terhadap 3.9 persen sebelumnya. Grup itu melihat permintaan minyak tumbuh di level 3.36 mbd di 2022 dibandingkan dengan tahun 2021.   

Berita trading mata uang

Inggris mengumumkan tingkat pengangguran kuartalan untuk bulan Maret. Konsensusnya adalah tingkat pengangguran 3.8 persen secara tahunan dengan latar belakang tingginya inflasi dan pertumbuhan yang relatif rendah. Kekhawatiran akan resesi semakin mendidih, yang berarti bahwa segala sesuatu yang tidak terduga dapat berdampak pada pasangan GBP. Hasil aktualnya adalah 3.7%. 

EUR menjadi sorotan pagi ini dengan rilis hasil PDB Zona Euro untuk kuartal pertama. Mereka diperkirakan berada di level 5 persen pada basis tahunan dan 0.2 persen kuartalan. Sudahkah trader cukup mempertimbangkan dampak konflik di Ukraina dan hambatan inflasi? Hasilnya akan menjawab pertanyaan ini. 

Investasi di berbagai instrumen top dunia

Ribuan saham dan ETF ada di ujung jari Anda

 

Materi ini tidak mengandung dan tidak boleh ditafsirkan sebagai nasihat investasi, rekomendasi investasi, penawaran, atau ajakan untuk melakukan transaksi apa pun dalam instrumen keuangan. Harap dicatat bahwa analisis perdagangan seperti ini bukan merupakan indikator yang dapat diandalkan untuk kinerja saat ini atau di masa depan, karena keadaan dapat berubah seiring berjalannya waktu. Sebelum membuat keputusan investasi apa pun, Anda harus mencari saran dari penasihat keuangan independen untuk memastikan bahwa Anda mengerti risikonya.

Sarah Fenwick
Sarah Fenwick Penulis Keuangan

Sarah Fenwick memiliki latar belakang jurnalisme dan komunikasi. Sebelumnya ia bekerja sebagai koresponden yang meliput berita untuk Bursa Efek Swiss dan ia telah menulis tentang keuangan dan ekonomi selama 15 tahun.