Jerome Powell The Fed: Disinflasi, mungkin lebih banyak kenaikan suku bunga

Februari 08, 2023 21:26

Pasar saham AS rally pada hari Selasa kemarin setelah ketua Federal Reserve AS Jerome Powell berpidato di hadapan Economic Club of Washington. Dalam berita lain, neraca perdagangan AS-China mencapai rekor tertinggi pada tahun 2022 bahkan setelah hubungan diplomatik mereka memburuk. Di Inggris, indeks saham FTSE 100 kembali menuju ke rekor tertinggi Jumat lalu, karena harapan membangun bahwa ekonomi negara itu dapat menghindari resesi.

Jerome Powell: inflasi turun, mungkin akan lebih banyak kenaikan suku bunga

Dalam sambutannya, Jerome Powell menyatakan bahwa inflasi mulai turun tetapi menekankan bahwa ini akan menjadi proses yang panjang. Powell menyatakan bahwa “proses penurunan inflasi telah dimulai dan ia mulai sektor barang-barang, yaitu sekitar seperempat dari ekonomi kita. Tetapi jalan masih panjang. Ini adalah tahap yang sangat awal.”

Mengomentari suku bunga, ketua The Fed itu mengatakan bahwa jika inflasi lebih panas dari perkiraan bank sentral, kenaikan suku bunga lebih lanjut harus dibahas. “Kenyataannya adalah bahwa kita akan bereaksi terhadap data. Jadi, jika kita terus memperoleh, misal laporan pasar tenaga kerja yang kuat atau laporan inflasi yang lebih tinggi, ini bisa jadi kasus di mana kami harus melakukan lebih banyak dan lebih meningkatkan suku bunga daripada yang telah dipertimbangkan,” kata Powell.

Indeks Dolar AS (DXY) kehilangan keuntungan (-0.29%) akibat komentar Jerome Powell tersebut.

Inflasi China untuk bulan Januari kemungkinan telah naik

Biro Statistik Nasional (NBS) akan merilis laporan inflasi untuk bulan Januari 2023. Ekonom memprediksikan bahwa inflasi IHK naik menjadi 2.1% di bulan Januari pada basis tahunan. Otoritas China bertujuan untuk membawa inflasi lebih dekat ke target 3%. Inflasi naik sebesar 2% tahun ke tahun pada tahun 2022, menurut laporan statistik yang disajikan oleh NBS.

Pemerintah China secara radikal mengubah pendiriannya terhadap Covid-19 dengan menarik langkah-langkah paling ketat. Ketua Dana Moneter Internasional (IMF), Kristina Georgieva menyatakan bahwa kembalinya China bisa menjadi faktor paling penting terkait pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2023. Pada bulan Januari, ia menyatakan menunjukkan kekhawatirannya dengan menyatakan, “bagaimana jika berita baik dari China tumbuh dengan lebih cepat menjadi lonjakan harga minyak dan gas, menekan inflasi?”.

Analis Bloomberg memperkirakan PDB China naik sebesar 5.8% pada tahun 2023. Pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi China naik sebesar 3.0%.

Laporan PDB Inggris Q4 2022: resesi atau tidak?

Pada hari kamis 9 Februari, laporan awal terkait PDB Inggris Q4 2022 akan memberikan investor dan trader kesempatan untuk meneliti kondisi ekonomi negara tersebut. Laporan Kantor Statistik Nasional (ONS) diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan PDB sekitar 0.4% pada basis tahunan.

Namun, perlu dicatat bahwa ekonomi Inggris berkontraksi sebesar 0.3% pada kuartal bulan Juli-September. Ekonom menyatakan bahwa lebih banyak kontraksi di Q4 2022 bisa berarti bahwa ekonomi negara itu telah memasuki periode resesi.

Bank of England (BoE) telah memberi sinyal bahwa ia sedang mempertimbangkan untuk sejenak menghentikan siklus pengetatan moneter dengan beberapa pembuat kebijakan menunjukkan kekhawatirannya terkait waktu dan bagaimana keputusan tersebut bisa menyakiti ekonomi. Gubernur BoE Andrew Bailey menyatakan bahwa inflasi akan turun dengan lebih cepat selama paruh kedua tahun 2023. Pesan yang saling bertentangan ini melemahkan pound Inggris yang menyentuh terendah satu bulan terhadap dolar AS awal minggu ini.

NIESR: Inggris kemungkinan akan menghindari resesi

Laporan dari National Institute of Economic and Social Research (NIESR) menyatakan bahwa Inggris kemungkinan akan menghindari resesi. Meskipun begitu, ekonom di think tank ekonomi Inggris itu menyatakan bahwa harga tinggi dapat memukul satu dari tujuh rumah tangga. NIESR memperkirakan bahwa ekonomi akan tumbuh hanya sebesar 0.2% pada tahun 2023, dan 1% pada tahun 2024.

Berlatih trading di akun demo bebas risiko dari Admirals. Klik banner di bawah untuk daftar hari ini!

Trading dengan akun demo bebas risiko

Berlatih trading dengan dana virtual

Materi ini tidak mengandung dan tidak boleh ditafsirkan sebagai nasihat investasi, rekomendasi investasi, penawaran, atau ajakan untuk melakukan transaksi apa pun dalam instrumen keuangan. Harap dicatat bahwa analisis trading seperti ini bukan merupakan indikator yang dapat diandalkan untuk kinerja saat ini atau di masa depan, karena keadaan dapat berubah seiring berjalannya waktu. Sebelum membuat keputusan investasi apa pun, Anda harus mencari saran dari penasihat keuangan independen untuk memastikan bahwa Anda mengerti risikonya.

Miltos Skemperis
Miltos Skemperis Penulis Konten Keuangan

Miltos Skemperis memiliki latar belakang jurnalisme dan manajemen bisnis. Ia sebelumnya bekerja sebagai reporter di berbagai saluran berita TV dan surat kabar. Miltos bekerja sebagai penulis konten keuangan selama tujuh tahun terakhir ini.