Laporan Durable Goods Orders AS vs Tekanan Inflasi

Mei 26, 2022 00:55

Laporan Durable Goods Orders AS atau pesanan barang tahan lama untuk bulan April dijadwalkan hari ini saat tingkat inflasi tinggi dan kekhawatiran akan pertumbuhan terus memprovokasi sentimen pasar yang gelisah. Durable Goods Orders diperkirakan turun dari 1.1 persen di bulan maret menjadi 0.6 persen bulan April. Konsensus tampak bearish untuk USD dan volatilitas bisa terjadi jika ada kejutan di hasil sebenarnya. 

Durable goods atau barang tahan lama adalah produk yang berumur tiga tahun atau lebih dan memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan barang konsumsi sehari-hari. Tolak ukur ini menghadirkan wawasan mengenai kesehatan di sektor manufaktur AS dan produktivitas industri. Di iklim inflasi tinggi saat ini, wajar untuk memperkirakan bahwa pembelanjaan barang tahan lama bisa turun dalam jangka pendek hingga menengah, artinya kemungkinan dampak pada pertumbuhan PDB keseluruhan kuartal ini. 

Pasar kerja AS 

Bahkan jika pembelanjaan menurun untuk produk-produk seperti mesin berat, ada kenaikan di angka pekerjaan. Pada saat penulisan, pasar kerja merupakan titik terang dalam ekonomi AS. Karena pandemi melonggarkan cengkeramannya pada aktivitas pekerjaan, pengusaha bersaing untuk mendapatkan pekerja bahkan ketika kemungkinan akan adanya resesi ringan membayangi prospek jangka panjang. Angka Non-Farm Payrolls pada hari Jumat akan mengungkap apakah pasar tenaga kerja AS tetap tangguh di tengah hambatan ekonomi. 

Dalam berita lain, peringatan pendapatan Snapchat baru-baru ini membuatnya dan saham teknologi berkapitalisasi besar lainnya turun di pasar saham karena investor shorting perusahaan sosia medial. Tolak ukur volatilitas VIX naik sesuai dengannya dan saham berjangka tampak mengarah ke bawah. 

Harga spot minyak mentah 

Suasana bearish di saham teknologi belum terbawa ke pasar minyak mentah, yang jelas masih bullish karena adanya peningkatan permintaan di perjalanan dan transportasi, di samping adanya kekhawatiran akan kekurangan di sisi pasokan karena peristiwa geopolitik di Ukraina. Harga gas alam juga relatif tinggi karena alasan yang sama. 

Terakhir, hari ini ada berita dari dua bank sentral utama. FOMC akan merilis risalah rapat terbarunya dan pidato Gubernur Bank of Japan, Kuroda dijadwalkan hari ini. USD bisa bergerak jika ada lebih banyak retorika hawkish dari Federal Reserve. Bank of Japan telah mempertahankan sikap dovish, tetapi pertanda apa pun yang menunjukkan efek sebaliknya dapat menggerakkan pasangan mata uang JPY karena meningkatnya inflasi di kawasan itu, mendorong RBNZ untuk menaikkan pedoman suku bunga utamanya dari 1.5 persen menjadi 2 persen. 

Apakah Anda baru dalam dunia trading dan ingin memahami lebih lanjut mengenai atau ingin menguji strategi trading baru Anda? Daftar akun demo gratis kami hari ini dan berdagang di pasar secara langsung dengan akun demo bebas risiko.

Trading dengan akun demo bebas risiko

Berlatih trading dengan dana virtual

 

Materi ini tidak mengandung dan tidak boleh ditafsirkan sebagai nasihat investasi, rekomendasi investasi, penawaran, atau ajakan untuk melakukan transaksi apa pun dalam instrumen keuangan. Harap dicatat bahwa analisis perdagangan seperti ini bukan merupakan indikator yang dapat diandalkan untuk kinerja saat ini atau di masa depan, karena keadaan dapat berubah seiring berjalannya waktu. Sebelum membuat keputusan investasi apa pun, Anda harus mencari saran dari penasihat keuangan independen untuk memastikan bahwa Anda mengerti risikonya.

Sarah Fenwick
Sarah Fenwick Penulis Keuangan

Sarah Fenwick memiliki latar belakang jurnalisme dan komunikasi. Sebelumnya ia bekerja sebagai koresponden yang meliput berita untuk Bursa Efek Swiss dan ia telah menulis tentang keuangan dan ekonomi selama 15 tahun.